-
Ketika Anda mendownload aplikasi Android, Anda mungkin sudah familiar dengan file APK (Android Package). Namun, belakangan ini, Google memperkenalkan format file baru untuk aplikasi Android, yaitu AAB (Android App Bundle). Kedua format ini sama-sama digunakan untuk menginstal aplikasi di perangkat Android, tetapi terdapat perbedaan signifikan dalam cara kerjanya. Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan antara APK dan AAB, serta manfaat dari masing-masing format.
-
APK (Android Package) adalah format file standar yang digunakan untuk mendistribusikan dan menginstal aplikasi di perangkat Android. File APK mengandung semua elemen yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi, termasuk kode, gambar, dan file media lainnya. Biasanya, pengguna Android mendownload APK dari Google Play Store atau dari situs pihak ketiga untuk diinstal langsung di perangkat mereka.
Instalasi Langsung: Pengguna dapat mengunduh dan menginstal file APK dari sumber mana pun tanpa perlu bergantung pada Play Store.
Mudah Didistribusikan: APK adalah format yang umum dan sudah dikenal, memungkinkan pengembang untuk mendistribusikan aplikasi dengan cepat.
Dapat Diarsipkan: Pengguna dapat menyimpan file APK untuk digunakan di kemudian hari atau dipindahkan ke perangkat lain.
Kekurangan File APK:
Ukuran File Lebih Besar: Karena APK mengandung seluruh aplikasi, termasuk kode untuk semua perangkat Android yang berbeda, ukurannya bisa sangat besar.
Keamanan Lebih Rentan: Mendownload APK dari sumber yang tidak resmi dapat berisiko membawa malware atau aplikasi berbahaya.
2. Pengertian File AAB
-
AAB (Android App Bundle) adalah format distribusi aplikasi baru yang diperkenalkan oleh Google pada tahun 2018. Tidak seperti APK, AAB tidak langsung diinstal di perangkat pengguna. Sebaliknya, Google Play Store menggunakan AAB untuk menghasilkan file APK yang lebih kecil dan spesifik untuk perangkat pengguna, yang disebut Split APK.
Kelebihan File AAB:
Ukuran File Lebih Kecil: Karena AAB hanya mendistribusikan komponen aplikasi yang diperlukan untuk perangkat tertentu, ukuran aplikasi yang diunduh menjadi lebih kecil, menghemat ruang penyimpanan dan bandwidth.
Performa yang Lebih Baik: Dengan ukuran file yang lebih kecil, aplikasi yang didistribusikan menggunakan AAB cenderung lebih cepat diinstal dan berjalan lebih efisien di perangkat.
Optimasi Perangkat: AAB memungkinkan Google Play untuk membuat versi aplikasi yang dioptimalkan untuk perangkat spesifik, seperti layar, arsitektur CPU, atau bahasa yang digunakan perangkat tersebut.
Kekurangan File AAB:
Tidak Bisa Didistribusikan Secara Mandiri: AAB hanya dapat digunakan melalui Google Play Store. Pengembang tidak dapat mengirimkan file AAB kepada pengguna untuk diinstal langsung di perangkat mereka, karena Play Store yang akan mengelola proses pembuatan APK.
Lebih Kompleks untuk Pengembang: Meskipun AAB memberikan banyak manfaat, pengembang perlu beradaptasi dengan proses distribusi yang lebih kompleks dan memerlukan integrasi yang lebih mendalam dengan infrastruktur Google Play.
-
Mulai Agustus 2021, Google mengharuskan semua aplikasi baru di Play Store untuk menggunakan format AAB alih-alih APK. Ini berarti sebagian besar pengguna Android mungkin tidak akan melihat perbedaan nyata, karena Play Store secara otomatis menangani pembuatan dan penginstalan APK yang sesuai untuk perangkat mereka.
Namun, bagi pengguna yang terbiasa mendownload aplikasi dari sumber luar (sideloading) atau menyimpan APK untuk digunakan nanti, ini mungkin akan menjadi tantangan. Mereka tidak akan dapat mengunduh AAB dan menginstalnya secara manual, karena AAB tidak berfungsi seperti APK.
Bagi pengembang, peralihan ke AAB membawa keuntungan seperti pengurangan ukuran aplikasi dan optimasi perangkat, tetapi juga berarti mereka harus menyesuaikan alur kerja mereka agar sesuai dengan persyaratan baru Google Play.
Perbedaan utama antara APK dan AAB terletak pada cara keduanya didistribusikan dan diinstal. APK adalah format tradisional yang sudah lama digunakan dan memungkinkan instalasi langsung oleh pengguna, sementara AAB merupakan format baru yang lebih efisien dan dioptimalkan, tetapi hanya bisa digunakan melalui Google Play Store.
Untuk pengguna yang mengunduh aplikasi dari Play Store, perbedaan ini tidak akan terlalu terasa, tetapi bagi pengguna yang sering melakukan sideloading atau pengembang aplikasi, beralih ke AAB akan membutuhkan beberapa penyesuaian. Ke depannya, format AAB diprediksi akan menjadi standar distribusi aplikasi Android karena efisiensinya dan pengoptimalan yang lebih baik.